al-isro ayat 70
Oleh : Bang Toib
BAB I
PENDAHULUAN
Maha
suci Allah yang telah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia. Tidak
ada keragu-raguan sedikitpun tentang kebenaran yang
ada di dalam kandungan isinya. Al-Quran adalah kalamullah yang merupakan
pedoman kehidupan yang mampu menjawab semua pertanyaan dan permasalahan manusia
yang ada di dunia ini.
Dalam
menjalani hidup ini hendaknya manusia menjadikan Al-Quran sebagai dasar untuk
menjalankan segala sesuatu yang dikerjakannya baik yang bersifat Ubudiyah
maupun yang bersifat Muamalah. Karena Al-Quran merupakan kitab suci yang berisi
tentang konsep-konsep tentang bagaimana supaya manusia didalam menjalani hidup
tidak salah arah atau keluar dari tatanan kehidupan yang hakiki.
Dalam Al-Quran
telah dijelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang mulia dan
mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Allah memberi
manusia akal supaya manusia berfikir untuk membangun sebuah peradaban dan kemaslahatan
di dalamnya. Dan Itulah salah satu tujuan manusia diciptakan di dunia ini. Ia
mengemban tugas sebagai khalifah di bumi ini.
Secara
specifik dalam surah Al-Isra’ ayat 70, diterangkan bahwa kedudukan anak adam
(manusia) lebih utama derajatnya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Allah
memberi kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan
kelebihan ini diharapkan manusia mampu menggunakan serta berbuat sesuai
dengan apa yang dikehendaki-Nya sebagai wujud dari pengabdian manusia kepada
penciptanya, karena pada dasarnya tujuan utama manusia diciptakan untuk
beribadah atau mengabdi kepada Allah SWT.
Untuk
mengetahui kelebihan dan keistimewaan dari penciptaan manusia secara jelas
berdasarkan Al-Quran, akan dibahas dalam bab berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surah Al-Isra’: 70
*ôs)s9ur$oYøB§x.ûÓÍ_t/tPy#uäöNßg»oYù=uHxqurÎûÎhy9ø9$#Ìóst7ø9$#urNßg»oYø%yuurÆÏiBÏM»t7Íh©Ü9$#óOßg»uZù=Òsùur
4n?tã9ÏV2ô`£JÏiB$oYø)n=yzWxÅÒøÿs?ÇÐÉÈ
Artinya:
Dan Sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.(QS: Al-Isra’ : 70)
B. Tafsir Mufradat
§ كر منا
-ضد لؤم, mulia
- كنا نفيسا, Amat berharga
- كنا كريماDermawan
- السحا بMenurunkan hujan
- Menunjukkan banyaknya kemuliaan yang
diberikan Allah SWT kepada manusia.
§ بني ادم : Anak-anak adam
-Dengan pengetahuan, akal, bentuk yang paling baik, setelah wafat
jenazahnya dianggap suci.[3]
§ في البر والبحري
- Di daratan dan lautan.
- Dengan menaiki kendaraan dengan menaiki perahu.
- Diangkut diatas binatang-binatang, kereta-kereta, pesawat-pesawat terbang,
balon-balon dan bahtera-bahtera[4].
§ ورزقنهم من
الطيبت
- Allah memberi rizki yang baik.berupa
makanan nabati dan hewani
§ ممن خلقنا : makhluk yang telah kami ciptakan.
§ تفضيلا :
dengan kelebihan yang sempurna
- Mempunyai keutamaan, kelebihan
- Melebihi, mengatasi
- Bertambah
C. Isi Kandungan Ayat
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang diberi kelebihan serta
keistemewaan. Dalam penciptaanya manusia dianugerahi akal, rupa yang indah dan
bentuk badan yang serasi. Hal ini tentu saja menjadi keutamaan manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT. Dalam konteks ayat diatas, Allah memuliakan
bani Adam yaitu manusia dari makhluk yang lain baik malaikat,jin, semua jenis
hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kelebihan manusia dari makhluk-makhluk lain berupa
fisik maupun non fisik.[8]
manusia dianugrahi Allah keistemewaan yang tidak diberikan kepada selainnya
dan itulah yang menjadikan manusia mulia serta harus dihormati, walaupun ia
telah menjadi mayat. Darah, harta, dan kehormatan manusia tidak boleh dialirkan
dan dirampas begitu saja, semua harus dihormati dan dimuliakan.
Sungguh besar rizki yang diberikan oleh Allah SWT. Tak ada sedikitpun
yang kurang dari anugerah-Nya. Allah telah menyediakan semua yang dibutukan
makhluk-Nya sehingga Manusia tidak mampu menghitung atas apa yang Allah
karuniakan kepadanya. Bahkan makhluk selain manusia seperti hewan melata di
muka bumi mendapat rizki tampa mengalami masalah dan kekurangan.
Untuk mendapatkan rizki dari Allah, tentu saja manusia juga harus berusaha
dengan sungguh-sungguh. Rizki itu tidak datang dengan sendirinya, perlu daya
dan upaya untuk memperolehnya dengan disertai doa dan tawakkal. Dalam
pemanfaatannya pun harus disertai rasa syukur dan senantiasa mengharap
ridho-Nya.
Allah juga menundukkan segala sesuatu yang ada di darat maupun di laut
untuk memberi kemanfaatan bagi kehidupan manusia. Manusia diberi petunjuk untuk
menciptakan sarana transportasi untuk memenuhi kebutuhannya. Jika kita lihat di
zaman modern ini, manusia tidak perlu berjalan kaki untuk melintasi daratan,
tidak perlu berenang untuk mengarungi luasnya samudera. Karena semua itu dapat
ditempuh dengan menggunakan berbagai macam alat transportasi dari yang biasa
saja maupun yang super canggih sekalipun.
Kemuliaan dari manusia dapat dibuktikan dengan tujuan diciptakannya yaitu
sebagai khalifah fil ardh. Mengemban tugas sebagai khalifah di bumi tentu saja
tidak mudah. Dalam hal ini manusia harus memelihara keseimbangan lingkungan
baik lngkungan hidup maupun social. Untuk proses pemeliharaan tersebut harus
berfikir dan mengerahkan seluruh kemampuannya, maka dari itu Allah anugrahkan
kepada manusia akal yang mampu menyerap pengetahuan serta memecahkan sesuatu
persoalan.
Kemuliaan manusia sebagai khalifah di bumi telah dijelaskan dalam surah
Al-Baqarah : 30
Artinya:
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
meskipun demikian, banyak manusia yang tidak menyadari akn ketinggian
derajatnya sehingga tidak melaksanakan sebagai fungsinya sebagai khalifah di
bumi ini.
Di akhir
ayat, Allah SWT menegaskan bahwa Dia telah melebihkan mereka itu dengan
kelebihan yang sempurna dari kebenyakan makhluk yang lain yang di ciptakan-Nya.
Dengan demikian seharusnya manusia tidak mengadakan tuhan-tuhan yang lain yang
mereka persekutukan dengan Allah. Akan tetapi hendaknya beribadah kepada-Nya,
mensyukyuri semua nikmat-Nya, serta [9]mengikuti
bimbingan wahyu-Nya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat diambil pokok isi kandungan yang
terdapat dalam surah al-Isra’ ayat 70. ayat ini berisi tentang keistemewaan dan
kemuliaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Dalam penciptaannya, manusia
dikaruniai akal, rupa yang indah, tubuh yang serasi dan lain sebagainya.
Surah al-Isra’ ayat 70 memberikan ibrah kepada agar selalu bersyukur atas
apa yang Allah berikan dan tidak menyekutukan-Nya. Karena Allah telah
menundukkan serta melimpahkan kepada manusia apa yang ada di darat dan di laut,
bahkan memeliharanya dengan perhatian yang baik. Kemudian manusia diberi
petunjuk untuk menciptakan kendaraan, kapal, pesawat terbang guna alat untuk
mencapai kebutuhan dalam menjalani kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar