Sabtu, 14 April 2012

Psikoanalisis


Psikoanalisis 
oleh :
Arif Riduan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada abad ke-21 ini terdapat empat psikologi yang menonjol, salah satu diantaranya yaitu psikologi analisis. Keberjayaannya psikoanalisis antara lain disebabkan oleh para tokohnya yaitu freud, jung, dan lacan, yang benar-benar menguasai baik psikologi dan psikiatri.
Psikoanalisa dianggap sebagai salah satu gerakan revolusioner di bidang psikologi yang dimulai dari satu metode penyembuhan penderita sakit mental, hingga menjelma menjadi sebuah konsepsi baru tentang manusia. Hipotesis pokok psikoanalisa menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar ditentukan oleh motif-motif tidak sadar, sehingga Freud dijuluki sebagai bapak penjelajah dan pembuat peta ketidaksadaran manusia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian psikoanalisis
2.      Tokoh psikoanalisis
3.      Teori Sigmund Frued
4.      Konseling Psikoanalisis
C.     Tujuan
Supaya pembaca lebih paham dan mengerti akan karakteristik manusia menurut tinjauan psikologis yaitu psikoanalisis.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Psikoanalisis
Psikoanalisis ditemukan di Wina, Austria, oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis merupakan salah satu aliran di dalam disiplin ilmu psikologi yang memilik beberapa definisi dan sebutan, Adakalanya psikoanalisis didefinisikan sebagai metode penelitian, sebagai teknik penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan psikologi.

Psikoanalisis menurut definisi modern yaitu
1.      Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian masa dewasa,
2.      Psikoanalisis adalah teknik yang khusus menyelidiki aktivitas ketidaksadaran (bawah sadar),
3.      Adalah metode interpretasi dan penyembuhan gangguan mental.

Psikoanalisis dalam pengertian lain (Hjelle & Ziegler):
  • Teori mengenai kepribadian & psikopatologi
  • Metode terapi untuk gangguan kepribadian teknik untuk menyelidiki pikiran & perasaan individu yang tidak disadari

Psikoanalisis memiliki sebutan-sebutan lain yaitu (1) Psikologi dalam, karena menurut Freud penyebab neurosis adalah gangguan jiwa yang tidak dapat disadari, pengaruhnya lebih besar dari apa yang terdapat dalam kesadaran dan untuk menyelidikinya, diperlukan upaya lebih dalam, (2) Psikodinamika, karena Psikoanalisis memandang individu sebagai sistem dinamik yang tunduk pada hukum-hukum dinamika, dapat berubah dan dapat saling bertukar energi.
Adapun contoh dari Psikoanalisis: Hipnotis, analisis mimpi, mekanisme pertahanan diri.

B. Sigmund Freud
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar.
Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
Freud berkebangsaan Austria, lahir 6 Mei 1856 di Pribor, lalu bersama keluarganya pindah ke Wina. Ia berasal dari keluarga miskin.
Pada awal abad 20, psikoanalisa semakin populer dan tulisan-tulisan Freud semakin berpengaruh. Ia juga memiliki banyak pengikut/murid yang terkenal. Mulai terbentuk forum-forum diskusi rutin antar ahli psikoanalisa dimana mereka dapat mendiskusikan konsep-konsep psikoanalisa.

C.  Teori sigmund freud
1. Tingkat kesadaran manusia
Freud membagi tingkat kesadaran manusia menjadi tiga yaitu:
1.      Kesadaran, yaitu segala sesuatu yang disadari individu pada waktu tertentu.
2.      Ambang sadar, yaitu sesuatu yang berada antara kesadaran dan ketidaksadarn.
3.      Ketidak sadaran, yaitu sesuatu yang tidak disadari yang berada pada wilayah     ketidaksadaran, dimana sewaktu-waktu bisa dipanggul kewilyah sadar, namun ada yang sulit dan bahkan tidak bisa dipanggil sama sekali.
Kesadaran  merupakan  suatu  bagian  terkecil  atau  tipis  dari keseluruhan pikiran manusia. Hal  ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar  di  dalam  ketimbang  yang  terlihat  di  permukaan.
2.  Struktur kepribadian
 Menurut  pandangan  psikoanalitik,  kepribadian  terdiri  dari tiga sistem yaitu id, ego, dan superego.
a.       Id  :  sistem  dasar  kepribadian— libido  yang meliputi istink-instink  manusia  :  seks  dan  agresi. id adalah  tidak  rasional,  tidak  bermoral,  dan  didorong  oleh  satu pertimbangan demi  terpenuhinya  kepuasan  kebutuhan  yang  bersifat insting sesuai dengan prinsip kesenangan.
b.      Ego  :  bagian  kepribadian  yg  bertugas  sebagai  pelaksana, tidak  dibawa sejak  lahir, tetapi berkembang seiring dengan  hubungan individu  dengan  lingkungan dan memiliki prinsip  :  realitas
c.       Superego :  kontrol internal, terdiri  dari :
·         Kata  hati  :  apa  yang  seharusnya  tidak dilakukan
·         Ego – ideal : apa  yang  seharusnya  saya  menjadi
·         prinsip  : moral  dan  kesempurnaan.
D. Tujuan Konseling Psikoanalisis
Tujuan konseling psikoanalisis klasik adalah :
  1. Menjadikan hal-hal yang  tidak  disadari menjadi disadarinya.
  2. Memberikan kesempatan kepada klien menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
  3. Membantu klien menata kembali struktur watak dan kepribadian klien.
  4. Rekonstruksi kepribadian.
E. Peranan dan Fungsi Konselor
Fungsi konselor dalam konseling Psikoanalisis sangat dominan. Konselor menentukan proses dan arah konseling. Peran dan fungsi konselor pada pendekatan ini adalah :
  1. Konselor  sebagai  ahli;  mendorong  transferensi  dan  ekspolrasi ketidaksadaran, menggunakan interpretasi.
  2. Konselor  bersikap  anonim,  artinya  konselor  berusaha  tidak  dikenal klien,  dan  bertindaksedikit  sekali  memperlihatkan  perasaan  dan pengalamannya.  Tujuannya  agar  klien  dengan  mudah  memantulkan perasaan  kepada  konselor. Pemantulan  ini merupakan proyeksi klien yang menjadi bahan analisis bagi konselor.



F. Teknik-teknik Konseling Psikoanalisis
Adapun Teknik dasar dalam konseling psikoanalisis adalah sebagai berikut:
·         Asosiasi bebas
Dalam asosiasi bebas, klien mengabaikan cara normal dalam mensensor pemikiran dengan secara sadar menekan pemikiran tersebut dan bukannya mengatakan apa yang ada dibenaknya, meskipun jika pemikiran tersebut terdengar konyol, irasional, sugestif, atau menyakitkan. Dengan begini, id diminta untuk berbicara dan ego tetap diam . Materi tak sadar memasuki pikiran sadar, dan disitu konselor menginterpretasikannya.
·         Analisis Mimpi.
Freud yakin bahwa mimpi merupakan jalan utama untuk memahami alam tidak sadar, bahkan menyebutnya “ jalan mewah menuju alam tidak sadar. ” Ia berpikir mimpi merupakan suatu upaya untuk memenuhi keinginan di masa kanak-kanak atau ekspresi hasrat seksual yang tidak diakui. Di dalam analisa mimpi, klien didukung untuk bermimpi dan mengingat mimpi-mimpinya. Konselor harus benar-benar sensitive terhadap dua aspek mimpi: isi manifestasi (makna yang jelas) dan isi laten (tersembunyi tetapi makna yang benar). Ahli analisa membantu menginterpretasikan ke dua aspek tersebut kepada klien.
·         Analisis Tranferensi.
Transference merupakan tanggapan klien pada konselor seolah-olah konselor tersebut adalah Gambar yang signifikan di dalam kehidupan masa lalu klien, biasanya Gambar orang-tua. Ahli analisa mendukung transference ini dan menginterpretasikan perasaan negatif maupun positif yang diekspresikan. Pengungkapan ekspresi ini bersifat terapi, dan meringankan beban. Tetapi nilai sebenarnya dari pengalaman ini berada pada rasa sadar yang meningkat pada diri klien itu sendiri, yang keluar melalui analisa transference konselor. Mereka yang mengalami transference dan memahami apa yang terjadi kemudian akan merasa lepas untuk maju ke tahap perkembangan yang selanjutnya.
·         Analisis Resistensi.
Terkadang klien mengalami kemajuan pesat saat menjalani psikoanalisis dan kemudian melambat atau berhenti. Resistensi mereka terhadap proses terapi ini dapat berupa, seperti misalnya melewatkan janji temu, datang terlambat, tidak membayar biaya perawatan, tetap berada pada transference, memblokir pemikiran pada asosiasi bebas, atau menolak untuk mengingat mimpi atau kenangan yang lebih awal. Analisa konselor terhadap resistensi dapat membantu klien untuk mendapatkan pencerahan tentang hal ini dan juga pada perilaku lainnya. Jika resistensi tidak dihadapi, maka proses terapi tersebut kemungkinan akan mengalami kebuntuan lagi.
·         Interpretasi
Interpretasi harus dipandang sebagai bagian dari teknik-teknik yang telah kita amati dan bersifat saling mendukung. Ketika memberikan interpretasi, konselor membantu klien memahami makna peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau dan masa kini. Interpretasi memberikan penjelasan dan analisa terhadap pemikiran, perasaan dan tindakan klien. Para konselor harus berhati-hati dalam menggunakan Teknik interpretasi. Jika dilakukan terlalu cepat, hal itu dapat membuat klien menjauh. Tetapi, jika tidak digunakan sama sekali atau digunakan terlalu sering, maka klien akan gagal dalam mendapatkan pencerahan.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Psikoanalisis adalah pengetahuan psikologi yang menekankan pada dinamika, faktor-faktor psikis yang menentukan perilaku manusia, serta pentingnya pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk kepribadian masa dewasa, psikoanalisis adalah teknik yang khusus menyelidiki aktivitas ketidaksadaran (bawah sadar), dan adalah metode interpretasi dan penyembuhan gangguan mental.
Teori sigmund freud
1. Tingkat kesadaran manusia
Freud membagi tingkat kedaran manusia menjadi tiga yaitu:  Kesadaran, ambang sadang dan ketidak sadaran
2.  Struktur kepribadian
 Menurut  pandangan  psikoanalitik,  kepribadian  terdiri  dari tiga sistem yaitu id, ego, dan superego.
Tujuan Konseling Psikoanalisis
Menjadikan hal-hal yang  tidak  disadari menjadi disadarinya, memberikan kesempatan kepada klien menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya, membantu klien menata kembali struktur watak dan kepribadian klien, rekonstruksi kepribadian.
 Peranan dan Fungsi Konselor ;Konselor  sebagai  ahli dan konselor  bersikap  anonim
 Teknik-teknik Konseling Psikoanalisis
·         Asosiasi bebas
·         Analisis Mimpi.
·         Analisis Tranferensi.
·         Analisis Resistensi
·         Interpretasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar